Melintasi Tanah Para Marapu: Cameron Frase Juarai Etape 6 Tour de Entete di Sumba
Sobatpora, 16 September 2025, Etape keenam Tour de Entete 2025 menjadi panggung dramatis yang membentangkan keindahan alam Pulau Sumba dalam satu lintasan yang epik. Dimulai dari Tambolaka, ibu kota Kabupaten Sumba Barat Daya, para pebalap menempuh perjalanan sejauh 170,3 kilometer menuju Waingapu, pusat kehidupan Sumba Timur, melewati tujuh tanjakan panjang, satu tanjakan pendek, jalan menurun curam, dan rute berbatu yang menguji nyali. Etape ini disebut-sebut sebagai salah satu yang paling teknis dan taktis sepanjang Tour de Entete 2025. Dengan suhu menyentuh 34°C dan hembusan angin dari arah tenggara, para pebalap tidak hanya harus bertarung melawan lawan mereka, tetapi juga melawan kondisi alam yang tidak kompromi. Di tengah semua tantangan tersebut, Cameron Ronalds Frase dari tim Cycling Development Foundation (Malaysia) tampil luar biasa. Ia melancarkan serangan strategis saat memasuki tanjakan terakhir di zona 30 kilometer menuju finis. Dengan kekuatan konsisten dan kemampuan mendaki yang solid, Frase berhasil memisahkan diri dari grup utama dan mempertahankan keunggulan hingga menyentuh garis finis di Waingapu, dengan catatan waktu 4 jam 02 menit 17 detik. Kemenangan ini menjadi etape pertama yang dimenangkan pebalap Malaysia di Tour de Entete 2025, dan langsung membuat namanya diperhitungkan di klasifikasi menengah. Di belakang Frase, Aidan James Dumpit Mandoza dari Filipina membuktikan dirinya sebagai penantang kuat dengan finis kedua hanya selisih 14 detik. Posisi ketiga diamankan Zulfikri Bin Zulzulkifli, juga dari Malaysia, yang membuat dominasi Asia Tenggara sangat terasa di etape ini. Meskipun tidak menang di etape ini, Kenny Cornelis Ernst Nijssen dari Universe Cycling Team (Belanda) tetap mempertahankan jersey kuning (pemimpin klasemen umum) berkat performa stabilnya sejak awal lomba. Ia masih unggul secara akumulasi waktu dari rival-rival terdekatnya. Sementara itu, Youcef Reguigui dari Aljazair sukses merebut jersey hijau (pengumpul poin terbanyak) usai mencatatkan konsistensi di intermediate sprint sepanjang etape. Di klasifikasi pendakian, Muhammad Herlangga dari Indonesia tetap kokoh sebagai King of Mountain (KOM) meskipun mendapat tekanan dari pebalap luar negeri. Herlangga membanggakan tuan rumah Indonesia dengan mempertahankan jersey bergengsi tersebut. Dari jajaran pembalap muda, nama Muhammad Andy Royan dan Muhammad Syelhan Nurrahmat kembali menunjukkan potensi mereka sebagai generasi baru balap sepeda Indonesia. Mereka mempertahankan posisi teratas di klasifikasi pebalap muda, bersaing ketat dengan pembalap muda dari Thailand dan Laos. Sementara itu, Muhammad Raihan Maulidan kembali menjadi pebalap Indonesia terbaik di etape ini, menyelesaikan lomba dalam grup utama dan mempertahankan posisinya di klasemen nasional. Garis finis di Waingapu dipenuhi ribuan warga lokal dan wisatawan. Suara gong, tarian adat, dan aroma sirih pinang menyambut kedatangan para pebalap. Kemeriahan ini bukan sekadar hiburan, tapi juga bagian dari misi besar Tour de EnTeTe: mempromosikan Nusa Tenggara Timur sebagai destinasi sport tourism kelas dunia. Pemerintah daerah Sumba Timur dan Dinas Pariwisata NTT berkolaborasi menampilkan pertunjukan budaya Marapu, kuliner lokal, dan kerajinan tenun ikat. Bagi banyak peserta dan kru tim, etape ini menjadi pengalaman spiritual sekaligus kompetitif. Salam Olahraga!.(Oks)