Loading...
Image

Festival IKM dan Turnamen Tinju Piala Gubernur NTT 2025 di Kalabahi

Sobatpora, Lapangan Mini Kalabahi, Kabupaten Alor, menjadi pusat perhatian masyarakat NTT dalam penyelenggaraan Festival Industri Kecil dan Menengah (IKM) serta Open Turnamen Tinju Piala Gubernur NTT Tahun 2025. Dua kegiatan ini bukan sekadar agenda hiburan atau olahraga, tetapi merupakan langkah nyata implementasi Brainstorming Sukses PON 2028, khususnya pada aspek sukses ekonomi, di mana sektor olahraga dan ekonomi lokal berjalan beriringan untuk menciptakan dampak langsung bagi masyarakat. Kegiatan ini terselenggara atas kolaborasi erat antara Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Alor, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Alor, Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), serta Pengurus Provinsi NTT Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina NTT). Masing-masing instansi berperan penting dalam merancang, mendukung, dan melaksanakan kegiatan ini sehingga mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat, dari atlet muda hingga pelaku usaha mikro di Alor. Open Turnamen Tinju Piala Gubernur NTT 2025 yang berlangsung dari tanggal 18 hingga 22 September ini diikuti oleh 103 atlet dari 13 kabupaten/kota di NTT serta satu kontingen dari Kalimantan Selatan. Turnamen ini dirancang tidak hanya sebagai ajang kompetisi olahraga, tetapi juga sebagai bagian dari sistem pembinaan atlet menuju PON 2028. Dengan dukungan teknis dari Pertina Indonesia, turnamen ini terselenggara sesuai standar nasional dan menjadi bagian dari roadmap pembinaan olahraga tinju di wilayah timur Indonesia. Kehadiran ratusan atlet, official, dan pendamping dari luar daerah memberi dampak ekonomi langsung bagi masyarakat, mulai dari sektor kuliner, transportasi, hingga akomodasi. Bersamaan dengan itu, Festival IKM yang digelar selama dua hari (18–19 September) berhasil menarik perhatian pengunjung yang memadati lokasi kegiatan. Puluhan pelaku usaha lokal memamerkan produk-produk unggulan seperti tenun ikat khas Alor, kerajinan tangan, makanan olahan laut, serta produk kreatif lainnya. Disperindag Alor memainkan peran strategis dalam mengkurasi dan memfasilitasi pelaku IKM, memastikan bahwa produk yang ditampilkan adalah representasi terbaik dari potensi ekonomi daerah. Antusiasme masyarakat dan transaksi yang terjadi selama festival menjadi indikator kuat bahwa kegiatan ini memberi manfaat nyata bagi pelaku usaha lokal. Festival ini sekaligus menjadi bagian dari gerakan nasional One Village One Product (OVOP) dan Gerakan Beli Produk Lokal. Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, dalam sambutannya menegaskan bahwa PON 2028 bukan hanya soal sukses penyelenggaraan atau prestasi atlet, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat merasakan langsung manfaat ekonominya. Ia mengapresiasi sinergi antarinstansi dan kerja keras panitia serta masyarakat yang telah mendukung penuh kegiatan ini. Hal senada juga disampaikan Wakil Bupati Alor, Rocky Winaryo, yang menyebut bahwa keberhasilan event ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menghadirkan dampak luas dan berkelanjutan. Dengan terselenggaranya Festival IKM dan Turnamen Tinju ini, Kabupaten Alor membuktikan diri mampu menjadi tuan rumah yang bukan hanya menyelenggarakan kegiatan berskala regional, tetapi juga mampu mengintegrasikan aspek olahraga, ekonomi, budaya, dan pemberdayaan masyarakat secara utuh. Ini menjadi tonggak awal menuju kesuksesan NTT dalam menyambut PON 2028, dan menjadi contoh konkret bahwa kolaborasi antar lembaga adalah kunci dalam pembangunan daerah berbasis potensi lokal. Salam Olahraga!.(Oks) #sporttourism #FestivalIKMKalabahi #disporantt #disporaalor #disperindagntt #pertinantt

Lihat Berita Lain